Jumat, 17 Juni 2011

Apalagi yang ingin mereka sembunyikan?

Kata mereka dalam judul di atas mengacu pada 1) Mikhael Torangama Kelen dan anggota-anggota komplotannya yang membunuh Yoakim Gresituli Ata Maran, 2) aktor intelektual dan penyandang dana proyek kriminal tersebut, 3) mereka yang ikut berjuang untuk menutup-nutupi kejahatan tersebut. Bersama-sama mereka berusaha menyembunyikan bangkai kejahatan yang terjadi di Blou. Padahal yang namanya bangkai, baunya menyebar ke mana-mana.

Kejahatan yang dilakukan oleh Mikhael Torangama Kelen dan anggota-anggota komplotannya di Blou itu dapat dianalogikan dengan bangkai gajah. Selama ini mereka coba menyembunyikan bangkai gajah itu di rumah mereka masing-masing. Mereka mengira bahwa bangkai gajah itu tak akan berbau, atau seandainya berbau, baunya tak akan menyebar ke mana-mana.

Tetapi sejak awal bangkai gajah yang mereka bawa dari Blou itu tak dapat mereka sembunyikan. Dan tak ada satu pun dari mereka yang dapat menyembunyikan baunya. Sekian pengguna ilmu hitam coba mereka kerahkan untuk meredam bau bangkai gajah itu, tetapi hasilnya nihil. Baunya tetap saja menyebar ke mana-mana. Dan makin lama makin banyak orang tahu dari mana bau busuk itu berasal.

Mungkin karena itu, maka beberapa orang yang selama ini bersekutu erat dengan Mikhael Torangama Kelen pun mulai berputar haluan. Mereka rupanya mulai menyadari bahwa angin barat lebih kuat tenaganya ketimbang angin timur. Mereka mulai bersahabat kembali dengan beberapa tokoh di barat. Belakangan ini mereka terlibat dalam diskusi tentang korupsi yang dilakukan oleh Mikhael Torangama Kelen. Mereka juga mulai mempersoalkan penjualan raskin yang tak ada laporannya, dan lain-lain. Tetapi mereka berusaha menghindari diri dari pembicaraan tentang kasus pembunuhan yang terjadi di Blou pada Senin malam 30 Juli 2007 itu. Tampaknya dalam urusan yang satu itu, mereka masih berusaha kompak dengan si kepala komplotan penjahat itu.

Jika bau bangkai gajah itu sudah menyebar ke mana-mana, apalagi yang ingin mereka sembunyikan? Apalagi yang coba disembunyikan oleh orang semacam Donatus Doni Kumanireng, Andreas Boli Kelen, Mikhael Torangama Kelen, Lambertus Lagawuyo Kumanireng, dan cs mereka? Dengan cara apalagi mereka coba menyembunyikan bangkai gajah itu? Dengan uang? Dengan menggunakan dukun pengguna ilmu hitam? Dengan tetap bertahan dalam dusta?

Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut jelas. Bangkai gajah itu tak dapat mereka sembunyikan. Mereka tak punya cara ampuh untuk menyembunyikannya. Hanya orang-orang bodoh saja yang terus berusaha menyembunyikan bangkai seekor gajah. ***