Selasa, 03 November 2009

Eputobi menjadi ajang spionase

 

Penanganan perkara pembunuhan Yoakim Gresituli Ata Maran yang lamban telah membuka ruang bagi pihak tertentu untuk menjadikan kampung Eputobi sebagai ajang spionase alias tempat yang empuk bagi kegiatan mata-mata. Tetapi arah kegiatan spionase tersebut tidak jelas hingga kini. Laporan terbaru dari kampung Eputobi menyebutkan bahwa aktivitas spionase yang terjadi di kampung itu berjalan cukup intensif sekaligus ekstensif.

Dari pantauan yang selama ini dilakukan, ditemukan bahwa jaringan spionase itu melibatkan elemen-elemen yang berpihak kepada para tersangka pembunuh Yoakim Gresituli Ata Maran. Juga ditemukan bahwa yang dimata-matai adalah orang-orang tertentu dari kubu “jabar” alias kelompok barat di kampung itu.  Padahal orang-orang termaksud sama sekali bukan pelaku kejahatan, bukan pula penyebab masalah yang meresahkan warga Eputobi.

Berdasarkan informasi dan fakta-fakta yang dapat dihimpun, saya menyarankan para warga kelompok barat agar lebih hati-hati, lebih waspada terhadap aktivitas spionase tersebut, karena arah dari aktivitas tersebut tidak jelas. Yang perlu lebih diwaspadai adalah musuh dalam selimut, yang diperalat untuk membela kepentingan kelompok tertentu yang bertentangan dengan upaya pihak keluarga korban untuk menegakkan kebenaran dan keadilan.

Berbagai macam cara telah coba ditempuh oleh para tersangka untuk menutup-nutupi kejahatan sangat besar yang mereka lakukan di Blou pada Senin malam, 30 Juli 2007. Namun sampai sejauh ini upaya-upaya mereka itu gagal. Si kepala komplotan pembunuh berdarah dingin itu sendiri sebenarnya sudah tahu bahwa upaya dia dan rekan-rekannya untuk memutarbalikkan fakta-fakta kriminal yang ada sudah mengalami kegagalan. Sumpah adat apa pun yang mereka lakukan selama ini, dan yang akan mereka lakukan di masa mendatang tidak akan berhasil memenuhi keinginan mereka. Sumpah semacam itu akan menjadi bumerang yang memangsa diri mereka sendiri. Meskipun demikian, mereka dan para suporter mereka masih terus coba bertaruh dengan waktu, dengan harapan dapat memutarbalikkan fakta-fakta kriminal yang mereka lakukan.  Dalam rangka itu, mereka berupaya agar orang-orang yang selama ini mereka kambinghitamkan itu dapat dijerat oleh hukum.

Mereka lupa bahwa pihak keluarga korban dan berbagai aliansi strategisnya tidak akan membiarkan kasus kejahatan besar itu ditutup oleh siapa pun. Bagi kami, melawan kejahatan merupakan suatu kewajiban moral. Apa pun hambatan yang ditemukan dalam penanganan perkara kriminal tersebut merupakan bagian dari tantangan yang perlu diatasi. Kami sudah tahu persis, mengapa perkara kriminal tersebut terhambat pemrosesannya. Akan tiba waktu, semua itu terungkap. Dan siapa pun orang atau pihak yang terlibat dalam upaya penghambatan itu pun akan terkena tindakan hukum.

Selama menunggu tiba saat penghakiman bagi para tersangka pelaku pembunuhan tersebut dan mereka yang berusaha menghambat penanganan perkara kejahatan tersebut, anda perlu berhati-hati agar tidak menjadi korban dari aktivitas spionase yang sedang gencar dilakukan di kampung Eputobi itu. ***